Gereja Anglikan merupakan salah satu aliran gereja yang berawal dari
Inggris. Secara terminologi, istilah gereja Anglikan itu sendiri dalam
bahasa Latin, ecclesia anglicana, memang memiliki arti gereja
Inggris. Istilah ini merujuk pada asal mula didirikannya gereja Inggris
ketika terpisah dari gereja katolik Roma.
Namun,
dalam perkembangannya istilah gereja Anglikan tidak lagi hanya terbatas
pada gereja di Inggris namun juga seluruh gereja di dunia yang termasuk
dalam Komuni Anglikan atau juga gereja yang mengikuti tata cara ibadah
dan ajaran gereja Inggris. Nah, dalam artikel ini kita akan melihat
mengenai ciri khas dari gereja Anglikan.
1. Terpisah dari gereja katolik Roma maupun protestan
Gereja
Anglikan tidak berada di bawah kepemimpinan atau naungan gereja katolik
Roma maupun gereja protestan. Untuk dapat memahami hal ini, kita perlu
memahami terlebih dahulu mengenai sejarah terbentuknya gereja Inggris
atau Anglikan ini. Berdirinya gereja Inggris itu sendiri sebenarnya
telah terjadi sejak abad ke-6. Namun, terpisahnya gereja Inggris dari
gereja katolik Roma (yang waktu itu masih merupakan sebuah kesatuan
gereja terbesar sebelum adanya reformasi gereja protestan) baru terjadi
sekitar tahun 1530-an (baca juga: Sejarah Gereja).
Menurut
hukum dalam gereja katolik, sebuah pernikahan dapat dibatalkan dan
dianggap tidak sah/tidak pernah ada jika belum terjadi consummation
atau penyatuan/persetubuhan antara sang suami dengan istrinya. Pada
tahun 1509, Raja Henry VIII, sesaat setelah dinobatkan sebagai Raja
Inggris kemudian dinikahkan dengan Catherine dari Aragon. Sekitar dua
puluh tahun kemudian, Raja Henry VIII ingin membatalkan pernikahannya
dengan Catherine dari Aragon dengan cara anulasi dikarenakan tidak
adanya putra yang didapat dari pernikahan tersebut. Paus Klemens VII
yang merupakan paus gereja katolik Roma saat itu menolak permintaan
anulasi dari Raja Henry VIII.
Ditolaknya permintaan anulasi ini
menyebabkan Raja Henry menolak untuk mengakui otoritas kepausan katolik
Roma sehingga terpisahlah gereja Inggris dari gereja katolik Roma. Raja
Henry VIII sendiri mengangkat dirinya sebagai Kepala Tertinggi Gereja
Inggris dan dengan otoritas yang dimilikinya kemudian melakukan anulasi
yang diinginkannya.
Setelah Raja Henry VIII, Ratu Mary I pada
tahun 1555 sempat kembali mengakui otoritas kepausan gereja katolik Roma
dan dengan demikian mengembalikan hubungan dengan gereja Inggris dengan
gereja katolik Roma. Namun, Ratu Elizabeth I yang masa pemerintahannya
dimulai pada tahun 1558 kembali mempertegas pemisahan gereja Inggris
dari gereja katolik Roma.
2. Komuni Anglikan
Komuni
anglikan adalah komunitas atau persekutuan gereja Anglikan tidak hanya
di Inggris, namun di seluruh dunia dengan gereja Inggris sebagai induk
gerejanya. Komuni ini adalah komuni terbesar ketiga di dunia setelah
gereja katolik Roma dan gereja-gereja Ortodoks Timur (baca juga: Kristen Ortodoks).
Gereja-gereja
Anglikan di seluruh dunia yang tergabung dalam Komuni Anglikan ini
dikatakan memiliki komuni penuh yang artinya semua ritus yang diadakan
di gereja tersebut diakui oleh cara gereja memperjuangkan keadilan dalam masyarakat
Anglikan lainnya. Meski demikian, tata cara ibadah atau tradisi yang
dilakukan tidak diharuskan sama untuk setiap gereja, sebagaimana diatur
dalam 39 Artikel Gereja Anglikan.
3. Keuskupan Canterbury
Ciri
khas lain dari gereja Anglikan adalah, karena gereja ini terpisah dari
gereja katolik Roma dan tidak mengakui otoritas kepausannya maka gereja
Inggris memiliki otoritas yang diakuinya sendiri, yaitu keuskupan
Canterbury dengan Uskup Agung Canterbury sebagai pemimpin tertinggi.
Uskup Agung Canterbury sekaligus merupakan kepala simbolis dari Komuni
Anglikan di seluruh dunia.
4. 39 Artikel Gereja Anglikan
Gereja
Inggris memiliki 39 artikel yang lebih tepatnya merupakan pernyataan di
mana gereja Inggris berdiri terhadap atau jika dibandingkan gereja
katolik Roma dan gereja protestan. Sesuai instruksi dari Ratu Elizabeth
I, konten dari 39 artikel ini terbagi ke dalam empat bagian: (a) artikel
ke-1 s.d. 8 mengenai ajaran seperti dalam katolik; (b) artikel ke-9
s.d. 18 mengenai ajaran seperti dalam protestan dan ajaran reformasi;
(c) artikel ke-19 s.d. 31 mengenai ajaran dalam anglikan; (d) artikel
ke-32 s.d. 39 hal-hal praktis yang tidak termasuk dalam ketiga kategori
di atas, seperti hal hidup selibat bagi para pendeta atau pasturnya,
larangan menerima perjamuan kudus, tradisi gereja, dll. Dalam artikel
ke-37 khususnya kembali dikatakan bahwa otoritas kepausan dari gereja
katolik Roma tidak diakui di Inggris.
5. Buku Doa Umum
Buku Doa Umum atau The Book of Common Prayer
yang disusun oleh Thomas Cranmer, Uskup Agung Canterbury saat itu,
pertama kali diterbitkan pada masa pemerintahan Raja Edward VI, anak
dari Raja Henry VIII. Buku ini berisi kumpulan doa dan liturgi atau tata
cara prosesi ibadah termasuk perjamuan kudus.
Buku ini mengalami
revisi dua kali, yaitu pada tahun 1552 dan 1662. Revisi pertama
disebabkan oleh adanya kritikan bahwa isi dari buku ini kurang
Alkitabiah. Selain itu, tata cara perjamuan kudus yang dipaparkan di
dalamnya masih sangat mirip dengan tata cara dalam katolik. Thomas
Cranmer kemudian melakukan revisi dengan menambahkan lebih banyak unsur
protestan dan juga mengikuti ajaran dari Zwingli, salah satu dari tokoh-tokoh reformasi gereja mengenai tidak adanya transubstansiasi dalam perjamuan kudus. Buku Doa Umum masih digunakan sampai sekarang dalam latar belakang reformasi gerejaAnglikan. Pengubahan atau pembatalan dari buku ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan dari parlemen Inggris.
Demikianlah
ciri-ciri dari gereja Anglikan yang membedakannya dari kelompok gereja
lain. Pada dasarnya setiap aliran atau denominasi gereja memiliki ciri
khas tertentu, namun dapat kita katakan bahwa ciri khas dari gereja
Anglikan adalah terpisahnya gereja ini dari kepausan katolik Roma dan
adanya unsur protestan di dalamnya walaupun pasturnya masih menggunakan
hirarki keuskupan seperti dalam gereja katolik.
Inggris Raya (United Kingdom)adalah nama dari negara kepulauanberbentuk monarki konstitusionalyang terletak di lepas pantai EropaBarat. Negara tersebut merupakansalah satu primadona dalampelajaran sejarah karena di masalalu, Inggris Raya pernah memilikibegitu banyak wilayah jajahan yangtersebar di seluruh dunia & menjadilokasi munculnya Revolusi Industri.Mayoritas daerah jajahan InggrisRaya kini sudah menjadi negaramerdeka, namun mereka tetap menjalin kontak dengan negara bekas penjajahnya lewat organisasi Persemakmuran.
Wilayah inti dari Inggris Raya terdiri dari 4 negara bagian : Inggris (England), Wales,Skotlandia, & Irlandia Utara. Selain keempat negara bagian tadi, Inggris Raya jugamemiliki beberapa wilayah seberang lautan seperti Gibraltar, Kepulauan Pitcairn, &Kepulauan Falkland. Dan layaknya pohon besar yang muncul dari benih kecil, InggrisRaya bisa sebesar sekarang setelah Kerajaan Inggris selaku kerajaan kecilpendahulunya mengalami perluasan wilayah secara perlahan lewat serangakainpeperangan & persekutuan.Apa yang disebut sebagai Kerajaan Inggris dianggap bermula pada tahun 927 ketikaAthelstan yang berasal dari suku bangsa Saxon naik tahta & mendapat pengakuansebagai Raja Inggris oleh para penguasa lokal yang mendiami wilayah Inggris. KetikaAthlestan wafat, Inggris sempat dikuasai oleh bangsa Skandinavia (Viking) sebelum kemudian pada tahun 1066 ganti dikuasai oleh bangsa Norman yang datang dari pesisir Eropa Barat. Saat memerintah Inggris, bangsa Norman tetap mempertahankan sistem birokrasi yang sudah dibangun oleh bangsa Saxon.
Pasukan Norman saat mendarat dipantai selatan Inggris.
Sukses menaklukkan Inggris, bangsa Norman lalumelanjutkan invasinya ke Pulau Britania barat /Wales. Seluruh wilayah Wales akhirnya jatuh ketangan Inggris pada tahun 1282. Pasca penaklukanWales, Edward I selaku raja Inggris kala itu lalumembagi Wales ke dalam 6 daerah administrasi(county) baru & membangun beberapa istana besaruntuk menyimbolkan supremasi Inggris atasWales. Walaupun secara resmi Wales kini berada dibawah kekuasaan Inggris, namun daerah tersebuttetap diperbolehkan menggunakan sistemhukumnya sendiri & punya kebebasan memerintahyang cukup longgar. DARI BRITANIA MENUJU IRLANDIA Di sebelah barat Pulau Britania, terdapat Pulau Irlandia yang wilayahnya dipenuhi olehkerajaan-kerajaan kecil yang tunduk kepada Raja Agung Irlandia (Ard Ri Eireann).Karena lokasi geografisnya yang dekat, wajar-wajar saja kalau bangsa Norman selakupenguasa Inggris & Wales kini menjadikan Pulau Irlandia sebagai target barunya.Upaya bangsa Norman untuk menaklukkan Irlandia ibarat mendapat angin segarsetelah Paus Adrian IV mengizinkan Inggris untuk menginvasi Irlandia demimenegakkan kembali Kekristenan di sana.Tahun 1171, pasukan Inggris melakukan invasi besar-besaran ke Pulau Irlandia. 4 tahunkemudian, sebagai bagian dari perjanjian damai, Ruaidri mac Tairrdelbach UaConchobair selaku Raja Agung Irlandia terpaksa membiarkan Inggris menguasaisebagian wilayah Irlandia. Ruaidri akhirnya benar-benar kehilangan kekuasaannya atasIrlandia pada tahun 1185 setelah Henry II selaku raja Inggris mengangkat putranya,John Lackland, sebagai raja Irlandia. Namun upaya John untuk menancapkankekuasaannya di Irlandia jauh dari kata mulus karena dia menghadapi perlawanan daripara penguasa lokal pribumi & imigran Norman.Kembali ke Pulau Britania. Untuk meredam pemberontakan yang meletus di Walesselama seabad terakhir, pada tahun 1535 sistem birokrasi Wales dilebur ke dalamsistem birokrasi Inggris sehingga kini semua aturan & kebijakan yang berlaku di Inggrisjuga turut berlaku di Wales. Sejak tahun itu pula, bahasa Inggris menjadi satu-satunyabahasa resmi yang diperbolehkan di Wales. Pada periode yang berdekatan, Inggris &Skotlandia mulai menjadikan Protestan sebagai agama resmi kerajaan setelah PausClement VII menolak keinginan raja Inggris, Henry VIII, untuk menikah dengan Catherine dari Aragon, Spanyol.2/4
Memburuknya hubungan Inggris dengan Paus lantasmengawali babak baru dalam hubungan Inggris & Irlandia.Karena mayoritas penduduk Irlandia adalah Katolik &Inggris tidak ingin Irlandia menjadi basis bagi sekutu Paus,Inggris kembali melancarkan invasi ke Irlandia pada tahun1536. Invasi memang berhasil, namun perlawanan daripenduduk lokal tetap berlanjut. Terlebih setelah Inggrismemaksa penduduk setempat untuk meninggalkan agamaKatoliknya. Maka, sejak pertengahan abad ke-16 Inggrismengirimkan rakyatnya yang beragama Protestan untukmenetap di Irlandia supaya komposisi masyarakat diIrlandia berubah & penduduk Irlandia yang beragamaKatolik terdesak keberadaannya.BERDIRINYA INGGRIS RAYATahun 1707, penyatuan resmi antara Kerajaan Inggris dengan Kerajaan Skotlandiayang berlokasi di Pulau Britania utara akhirnya terwujud usai disahkannya Undang-Undang Penyatuan (Act of Union). Lewat UU tersebut, Inggris & Skotlandia meleburmenjadi "Kerajaan Britania Raya" dengan London, Inggris, sebagai ibukotapemerintahannya. Penyatuan itu sendiri terjadi karena Inggris membutuhkan tenagamanusia & wilayah Skotlandia untuk menunjang sektor ekonomi & militernya,sementara Skotlandia membutuhkan teknologi & kekayaan Inggris untuk memajukanwilayahnya.Walaupun penyatuan resmi baru terwujud pada tahun 1707, Inggris & Skotlandiasebenarnya sudah mengalami penyatuan semu sejak tahun 1603. Di tahun tersebut,James VI selaku Raja Skotlandia & suami dari putri Raja Inggris di awal abad ke-16dianugerahi tahta Kerajaan Inggris karena selepas wafatnya Ratu Elizabeth I, tidak adalagi orang yang dianggap bisa mewarisi tahta Inggris selain James VI. Namun sebagaiakibat dari adanya penolakan dari parlemen Inggris & Skotlandia yang sama-samaingin mempertahankan identitas kebangsaannya, penyatuan resmi antara keduakerajaan Britania tersebut tidak bisa terwujud hingga tahun 1707.
Tahun 1800, parlemen Britania Raya (Inggris) &Irlandia sama-sama mengesahkan UU Penyatuanterbaru sehingga kedua wilayah tersebut kinibersatu dengan nama resmi "Kerajaan SerikatBritania Raya & Irlandia" atau yang biasa dikenaldengan nama singkat "Kerajaan Serikat" (UnitedKingdom / UK) alias "Inggris Raya". WilayahInggris Raya dalam perkembangannyamengalami penyusutan setelah pada tahun 1922,sebagian besar wilayah Irlandia memerdekakan diri.Yang tersisa kemudian adalah Pulau Britania& Irlandia Utara - wilayah inti dari Inggris Raya sekarang& Irlandia Utara - wilayah inti dari Inggris Raya sekarang.Penyatuan di tahun 1800 juga melahirkan bendera Union Jack (UJ) sebagai benderaresmi Inggris Raya dengan desain seperti yang kita kenal sekarang. Desain dari UJsendiri merupakan gabungan dari 3 desain bendera kerajaan / negara bagian : St.George (Inggris) yang bermotif putih berpalang merah, St. Andrew (Skotlandia) yangbermotif biru bersilang putih, & St. Patrick (Irlandia) yang bermotif putih bersilangmerah. Bendera Wales yang bermotif putih-hijau dengan gambar naga tidak disertakandalam desain bendera UJ karena Wales dianggap sebagai bagian dari Inggris.
Pada tanggal 23 Juni 2016, menjadi hari bersejarah bagi United Kingdom dan Uni Eropa, karena United Kingdom yang terdiri atas Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Keputusan ini sontak saja langsung membuat mata uang Poundsterling jatuh dan Perdana Menteri, David Cameron langsung mundur dari jabatannya. Hmm.. pendeknya, mengapa akhirnya ini semua bisa terjadi?
Masuk ke Uni Eropa
Awal
mulanya, Uni Eropa didirikan oleh 6 negara Eropa untuk menghilangkan
pertengkaran pasca perang dunia kedua yang sangat mengerikan. Selain
itu, Uni Eropa juga dibentuk untuk mendukung kerjasama ekonomi dan
menjadi tandingan blok komunis Uni Soviet pada saat itu. Baru pada tahun
1973, United Kingdom memutuskan untuk bergabung ke dalam Uni Eropa, dan
setelahnya terus berkembang hingga seperti sekarang.
United Kingdom, atau Britania Raya pun akhirnya bergabung, dan Uni Eropa tumbuh menjadi semakin kuat
Lalu Uni Eropa sendiri, pendeknya, memiliki dua fungsi besar, dan banyak lagi fungsi lainnya. Yang pertama adalah Common Market. Pendeknya, common market
membuat perdagangan antar negara anggota Uni Eropa menjadi jauh lebih
mudah, karena bisa “menurunkan” tembok penghalang yang ada antar negara.
Segalanya jadi mudah, soalnya udah ada sistem yang ‘nyamain’ pas lagi mau dagang
Yang kedua, Uni Eropa juga menerapkan sistem Common Visa, yang artinya
membuat setiap warga negara anggota Uni Eropa dapat berpindah atau
bertempat tinggal di negara anggota lainnya. Gampangnya, ngga perlu
merasa ribet kalau mau pindah-pindah negara lain, soalnya masih dalam
satu region.
Meskipun
dengan fungsi itu semua dan juga sudah lama bergabung, isu
harus-atau-tidaknya United Kingdom untuk berada di Uni Eropa, terus
menjadi bahan pertengkaran di sana. Dan setiap tahunnya pula makin
banyak pihak yang mendorong United Kingdom untuk keluar dari Uni Eropa.
Apa alasannya?
Memutuskan Keluar
Pendeknya,
banyak alasan yang ngebuat United Kingdom keluar dari Uni Eropa.
Pertama, alasannya agar United Kingdom “tidak tersandera” lagi oleh Uni
Eropa, yang dirasa banyak sekali peraturannya yang terlalu memberatkan
United Kingdom.
Selain
itu, juga ditambah biaya keanggotaan yang harus dibayar United Kingdom
tiap tahunnya, yang dirasa hanya memberatkan saja dan tak ada timbal
baliknya bagi United Kingdom. Sama halnya seperti teman yang suka
ngutang sama kita, namun tak kunjung dibayar.
Lalu,
kedua, alasan lainnya adalah makin banyaknya imigran dari negara Uni
Eropa lain, yang mencari pekerjaan di United Kingdom tiap tahunnya. Ini
didukung oleh data yang menunjukkan bahwa makin banyaknya angka
kelahiran warga asing tiap tahunnya di United Kingdom. Oleh karena itu,
United Kingdom merasa harus kembali merdeka untuk mengontrol
perbatasannya dan dapat menerapkan peraturannya sendiri.
Namun,
belum ada yang tahu persis dampak apa yang akan terjadi pada United
Kingdom, Uni Eropa dan bahkan dunia. Masih banyak spekulasi dan prediksi
yang beredar saat ini. Salah satu prediksi menyebutkan bahwa ini akan
berujung pada pecahnya United Kingdom itu sendiri dan bahkan juga
mungkin Uni Eropa.
Lalu,
prediksi lainnya juga menyebutkan bahwa ekonomi United Kingdom akan
mengalami perlambatan, karena akan semakin sulit untuk masuk ke pasar
Uni Eropa. Tetapi, terlepas dari prediksi itu semua, yang kita tahu
sekarang faktanya adalah mata uang Poundsterling jatuh tajam, yang
diakibatkan oleh ketidakstabilan politik di United Kingdom. Tak hanya
sampai situ saja, ketidakstabilan ekonomi dan politik pun akan terjadi
di Uni Eropa dan juga dunia. Sungguh sangatlah rumit.
Walaupun sekarang United Kingdom sudah benar-benar keluar dari Uni Eropa tetapi Skotlandia dan Irlandia Utara tidak setuju dengan keputusan Brexit.
Apa beda United Kingdom, Great Britain, dan England atau Inggris Raya, Britania Raya, dan Inggris? Begitulah pertanyaan yang acap kali terlontar, lantaran penggunaannya sekilas tampak seperti sama saja.
Padahal, penunjukkan cangkupan ketiganya berbeda dan harus dipahami
dengan benar. Secara garis besar, klasifikasinya terkait wilayah mana,
masuk mana. Berikut ulasan lengkapnya seperi dilansir dari historic-uk.com.
Mengulik Beda Inggris Raya, Britania Raya, dan Inggris
Apa beda United Kingdom, Great Britain, dan England atau Inggris Raya, Britania Raya, dan Inggris? Begitulah pertanyaan yang acap kali terlontar, lantaran penggunaannya sekilas tampak seperti sama saja.
Padahal, penunjukkan cangkupan ketiganya berbeda dan harus dipahami
dengan benar. Secara garis besar, klasifikasinya terkait wilayah mana,
masuk mana. Berikut ulasan lengkapnya seperi dilansir dari historic-uk.com, Kamis, 9 Januari 2020.
Inggris Raya (United Kingdom)
Penyebutannya meliputi area Britania Raya dan Irlandia bagian utara, di mana terdiri dari empat negara, yakni Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Pembentukannya menlahirkan sejarah panjang dan cukup rumit.
Sekitar tahun 925, Kerajaan Inggris disahkan gabungan
suku Anglo-Saxon. Lalu, pada 1536, Kerajaan Inggris dan Wales. Aturan
Raja Henry VIII membuat Inggris dan Wales bergabung jadi satu negara di
bawah pemerintahan dan hukum yang sama.
Pada 1707, Kerajaan Britania Raya. Kerajaan Inggris, termasuk Wales,
bergabung dengan Kerajaan Skotlandia dan jadi Kerajaan Britania Raya.
1801, Inggris Raya dari Britania Raya dan Irlandia. Irlandia bergabung
dan sekali lagi namanya berganti.
Pada 1922, Inggris Raya dari Britania Raya dan Irlandia Utara.
Republik Irlandia melepaskan diri dan meninggalkan hanya bagian utaranya
yang masuk dalam wilayah Inggris Raya. Formasi ini adalah Inggris Raya yang dikenal sampai hari ini.
Britania Raya
Britania Raya bukanlah negara, melainkan wilayah terbesar. Disebut
'Raya' karena kawasan ini merupakan pulau terbesar di Kepulauan Inggris
dan rumah dari negara-negara, seperti Inggris, Skotlandia, dan Wales.
Nama Britain (Britania) diambil dari kata Roma kuno, Britannia.
Namun, soal penambahan 'Raya', ada dua argumen di baliknya. Pertama,
kata itu digunakan untuk membedakan Britain dengan Brittany, wilayah di
Prancis.
Kedua, ada juga yang menyebut 'Raya' merupakan ego Raja James I untuk
menunjukkan kekuasannya mencakup semua wilayah di pulau. Karenanya, ia
menyebut diri sebagai Raja Britania Raya.
Inggris
Seperti Wales dan Skotlandia, Inggris umumnya dikaitkan sebagai
sebuah negara, bukan wilayah berdaulat. Inggris merupakan negara
terbesar di dalam Inggris Raya, baik secara wilayah maupun populasi.
Karenanya, banyak orang salah paham bahwa Inggris adalah sebutan untuk semua wilayah Inggris Raya.
Jika masih belum jelas silahkan liat video dibawah ini 👇👇👇